Kamis, 07 Juni 2012

AYO JAUHI NARKOBA



Sudah pernah dengar berita mengenai pemulung atau Anjal yang pesta putaw. Hiiii. Kalo orang kaya yang teler akibat ekstasi pasti udah sering dengar. Itulah kenyataan. Beberapa pemulung dan anak jalanan sekitar Tanah Abang di Jakarta terjerumus memakai putaw ditengah kesulitan hidup yang menghimpit (berita Kompas).
     Berita ini pasti bikin kamu geleng-geleng kepala. Kalo nggak, ortumu yang akan ngurut dada. Pasalnya narkoba sudah tak kenal lapisan golongan. Dari orang kaya sampai yang bokek jadi penikmat barang berbahaya ini. Sudah banyak korban berjatuhan. Masih ingat kan, beberapa bulan yang lalu beberapa Artis terkenal masuk penjara gara-gara narkoba, jumlahnya tidak sedikit. Narkoba menyerang tidak pilih usia, jenis kelamin, wilayah, pangkat maupun jabatan. Semua habis, bis, bis. Namun yang paling memprihatinkan dan mengejutkan adalah kenyataan, bahwa urutan pertama pengguna Narkoba adalah Pelajar. Jumlahnya melebihi puluhan ribu siswa (Tempo).

     Narkoba memang telah banyak merugikan bangsa ini. Tidak hanya materi, moril bahkan nyawa. Menurut data statistik setiap hari ada 40 orang yang meninggal akibat narkoba. Wuiiih..ngeri. keringat dinginmu pasti akan bertambah  banyak lagi jika menghitung mereka yang harus direhabilitasi di pusat-pusat rehabilitasi, yang dipenjara, yang hancur masa depannya, serta yang fungsi tubuh dan otaknya tidak dapat kembali seperti sedia kala. Belum lagi yang terjangkiti bermacam penyakit seperti HIV/AIDS. Lengkap sudah penderitaan.

Membuka pintu celaka
    Sekali mencoba, pasti tergoda. Bukan iklan neeh..Tapi beneran lho. Ketakutan bergaul dengan narkoba bukannya tanpa alasan. Apalagi ungkapan jatuh cinta... eh... jatuh terperosok pada cicipan pertama mampu membuatmu jadi fans berat narkoba. ceileee. Kenikmatan semu akan menggoda untuk mencoba dan mencoba lagi. Hingga akhirnya zat adiktif  bekerja dengan “baik” menjadikanmu pecandu yang menghamba pada narkoba. Walau dalam sakaw kamu menderita, narkoba tetap kamu butuhkan. Uang pun terbang demi barang kejam itu.
     Kalo kamu sudah tergabung dalam jama'ah pengguna narkoba, siap-siap deh terkena salah satu efek berikut ini :
 1.   Kehilangan kepercayaan diri, terganggu konsentrasi dan keterampilan hingga fungsi    
       akal  yang menurun.
 2.   Pengguna morfin dapat menyebabkan kebingungan, pingsan, jantung berdebar debar,      

       perasaan gelisah dan terjadi perubahan suasana hati.
 3.   Tekanan daarah menurun. Tapi ada juga jenis narkoba seperti ekstasi yang justru        

       membuat tensi meninggi sehingga terancam terkena stroke
 4.   Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
 5.   Penyimpangan perilaku: berbohong, menipu, mencuri, criminal.
 6.   Dorongan seksual yang besar, tapi pada kasus tertentu justru sebaliknya    
       mengalami hambatan seksual.
 7.   Ekstasi menyebabkan penyempitan pembuluh darah perifer membuat pengguna merasa   

       kedinginan dan kesemutan. Untuk itu ia harus menggoyangkan tubuhnya.
 8.   Ketergantungan yang tinggi, resiko kematian akibat over dosis.
 9.   Rentan tertular HIV/AIDS akibat penggunaan jarum suntik.
 10. Mengalami halusinasi; pada kasus yang ekstrim dapat menyebabkan seseorang   
       membunuh atau bahkan bunuh diri.
     Itu masih sedikit friend, baru dampak secara fisik pada pengguna narkoba. Secara ekonomi, selain bikin kantong cekak buat konsumsi, biaya yang dikeluarkan Pemerintah untuk pemberantasan Narkoba atau untuk merehabilitasi korban narkoba, menguras doku miliaran rupiah. Dari nangkapin penjahat, nyusun Undang-Undang, membentuk organisasi anti narkoba, penyuluhan dan subsidi obat-obatan bagi rehabilitasi korban narkoba. Berapa duit tuh.
     Dan celakanya, yang paling merugikan dari semua itu adalah kehilangan aset paling berharga dari Negara ini yaitu generasi penerus  yang berkualitas. Para pemuda yang seharusnya berada di barisan depan perjuangan pembangunan negara malah bertekuk lutut di depan Narkoba. Pemuda-pemuda yang berpotensi mengukir sejarah dengan prestasi-prestasi mengkilap justru sedang teler dan sakaw di jalanan. Masa depan terampas di depan mata mereka, dan kalaupun dapat disembuhkan fungsi tubuh
dan otak tidak akan menjadi seperti sedia kala. Memprihatinkan ya...gimana coba kalo suatu saat generasi ini yang menggantikan memimpin dan mengelola umat karena sudah tidak ada orang lain lagi....serem bin mengerikan.

Narkoba Adalah Musuhmu
     Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Segala yang mengacaukan akal dan memabukkan adalah haram” (HR. Imam Abu Dawud).
Ulama menyatakan bahwa hadis ini berlaku untuk segala macam benda yang merusak akal tanpa membedakan jenis dan bentuk (pil, bubuk, cairan, gas) maupun cara pemakaian (dihisap, diminum, suntik atau dimakan). Maka narkoba adalah haram dalam bentuk dan jenis apapun. Ingat itu... Sedangkan untuk para pelaku perbuatan haram ini, Islam menyatakan bahwa mereka akan diganjar hukuman. Tidak hanya pelaku, tapi juga pembuat, pengedar dan penjualnya.
          Masalah narkoba sudah menjalar kemana-mana. Penggunanya dari SD sampai pejabat. Dari yang kaya hingga yang miskin. Malah ada aparat yang tidak hanya jadi penikmat melainkan sekaligus jadi pengedar.weleh...weleh.. Kita seolah dikepung dari segala arah. Jaringan peredaran narkoba di Indonesia pun melibatkan sindikat internasional. Belum hilang ingatan kita pada kasus di Bali, beberapa orang Bule ditangkap sebagai pengedar dan dikenai tuntutan hukuman mati oleh  Hakim karena Narkoba yng dibawa amat banyak hingga memenuhi syarat untuk dijatuhi hukuman mati. Bulan oktober kemarin di Batam tertangkap lagi 7 orang penjahat narkoba yang beberapa diantaranya dari Taiwan. Tak cukup itu setahun sebelumnya  Indonesia dikejutkan dengan penggerebekan Pabrik narkoba terbesar ketiga dunia yang berlokasi di Kabupaten Serang Banten. “Prestasi terbesar ketiga“ sangat memalukan dan bikin gerah terutama bagi negeri dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia ini.
           Karena masalah narkoba yang akut kayak penyakit kanker stadium 4, penanggulangannya pun mesti dilakukan secara menyeluruh dan serius, tidak setengah-setengah. Pertama kita mesti melindungi diri sendiri dulu dengan baju anti peluru....upss salah, yang benar melindungi diri dengan ketakwaan. Dalam Islam, ketakwaan akan membentengimu dari berbagai macam serangan dahsyat. Karena begini bos, alasan orang terjerembab narkoba terutama pada remaja ternyata sangat sepele. Ada yang karena tidak pede lalu memanfaatkan narkoba untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Yang lucunya lagi  biar disebut jantan dan macho kalo sudah “kenal” narkoba. Inikan alasan orang yang gak punya pegangan hidup (nilai-nilai Islam), agar dibilang modern lah, untuk diterima dalam pergaulan lah, biar gak dibilang anak kecil lah. Friend, biar kata remaja kayak kamu memang lagi senang-senangnya nyoba  segala sesuatu, tapi barang ginian jangan pernah disentuh deh. Haram tau, catat tuh..
     Kedua, mesti ada kontrol dari keluarga dan masyarakat. Akibat dari penjagaan keluarga yang tidak efektif dan harmonis ditambah masyarakat yang amburadul, gimana kamoe-kamoe bisa berada di jalan bebas hambatan alias jalan lurus...hehehe. Biar bagaimana pun individu adalah bagian dari keluarga dan masyarakat. Keluarga dan masyarakat baik dan peduli, insyaAllah kamu juga jadi baik.
     Tapi itu belum cukup. Apalagi zaman sekarang bung, lingkungan sekolah yang tidak tertib, berteman dengan narkobais, bisa menyeret kamu ke lembah hitam. Ini juga disebabkan oleh narkoba yang mudah diperoleh dimana-mana, kayak kacang goreng aja. Nah urusan begini mesti ada peran pemerintah sebagai upaya ketiga yaitu menjaga dan menciptakan kondisi yang aman dari kejahatan narkoba. Caranya dengan membuat aturan yang terperinci dan tegas serta serius menerapkannya. Hukum seberat-beratnya bagi para pembuat dan bandarnya. Dan bagi pengguna juga ada hukuman tersendiri.
     Semuanya butuh kerja keras. Kita menginginkan kondisi kebersamaan, dimana ada sesuatu yang salah maka individu akan berpendapat itu salah, masyarakat juga akan menyatakan hal yang sama. Ditambah lagi masyarakat dapat saling menjaga dengan saling menasehati. Sedangkan Negara adalah pihak yang punya keabsahan bertindak melarang hingga menghukum sesuatu yang dianggap salah tadi. Maka individu, masyarakat dan negara akan kompak layaknya Koor paduan suara. do re mi...hehehe. Dalam kondisi inilah masalah apapun akan dapat dihadapi.  Tapi jangan lupa, ikatan yang dapat membuat kompak adalah Islam. Islam mesti ada di pikiran orang-perorang, mesti jadi perasaan dan nilai bagi masyarakat dan semua itu akan tumbuh subur jika negara menerapkannya dalam aturan yang sejalan dengan pemikiran dan perasaan tersebut. Dengan begitu kita bisa bersepakat mengenai Narkoba dan bagaimana sikap kita seharusnya perangi narkoba. ***Anggi